Selasa, 21 April 2015

Menara Mercusuar Banda

Menara Mercusuar Banda

  


          Menara Mercusuar Banda adalah menara yang didirikan untuk membantu kapal-kapal yang akan berlabu ke Banda terutama Bandaneira yang diatasnya terpasang lampu merah besar sebagai tanda, dengan tinggi menara kurang lebih 30-40 meter, menara ini terdapat enam tingkatan dan setiap tingkatan terdapat satu tangga dengan pegangan hanya ada di satu sisi yaitu di sebelah kiri saja, masyarakat Banda juga sering menyebut menara ini dengan sebutan Lampu Merah. Menara ini terletak pada desa paling ujung dari Bandaneira yaitu Desa Laut Taka, dari desa Laut Taka kita berjalan kurang lebih selama 15 menit untuk sampai ke menara ini melewati bukit, sawah masyarakat (singkong,jagung dll) dan melewati hutan. Untuk yang pertama kali ketempat ini tidak usah khawatir tersesat karena jalan menuju ke menara sudah ada tanda jalan setapak, tinggal kita mengikuti jalan setapak itu. Ada jalan alternatif lain yaitu melewati sisi bagian luar dari desa Laut Taka melewati bebatuan dan karang dipinggir laut namun jarak ini sedikit jauh karena kita harus memutar dan melewati jalan ini harus berhati-hati karena bebatuan yang licin dan karang yang tajam dapat membuat kecelakaan. Ketika mau kesini harus siang hari antara jam 12.00 - jam 14.00, karena pada saat ini matahari tepat sejajar berhadapan dengan bumi sehingga untuk efek backlight sangat minim. Untuk penikmat sunset bisa juga kesini antara jam 18.00 - jam 18.30.  Saran saya ketika ketempat ini harus lebih dari 1 orang atau jangan berjalan sendiri alias body system untuk mencegah adanya kejadian yang tidak terduga seperti kecelakaan dan lainnya.

          Saya untuk kedua kalinya sampai di menara ini. Pertama bersama teman saya dari Ternate bernama Ilham, dia adalah seorang Fotografer yang kerjanya Free Traveller, menjelajahi suatu tempat-tempat yang indah dan mengabadikannya lewat kamera, satu lagi dia cukup terkenal di dunia sosial media khususnya Instagram dengan akun @ilhamarch dan teman saya yang berasal dari Jakarta yaitu William (@will_jonatan), Lita (@litaxpose), Indra (@indrakatalis), Adam (@adamoezil) dan bang Kardian, namun karena satu dan lain hal mas Adam dan bang Kardian tidak ikut untuk naik sampai ke ujung menara akhirnya kita berlima naik dan sampai di ujung menara (top of tower). Sesi foto-foto dan rekaman video tidak terelakan lagi. Kedua bersama 11 orang teman saya yang memang mereka berasal dari Banda yaitu Tresna, Matho, Andre, Erwin, Dimas, Apik, Ari, Ade Rian, Bento, Ode dan Daus. Keterlambatan Ode dan Daus sehingga kami 10 orang naik duluan sampai ke ujung menara, akhirnya kami semua sampai dan betapa gaduh saat itu karena rasa adrenalin, senang dan sedikit takut bercampur kala 10 orang berada di menara dan angin yang lumayan kuat membuat menara bergoyang, sesi foto-foto dan rekaman video juga tidak bisa terelakan lagi seolah-olah kami semua dibius dengan indahnya alam Banda dengan pemandangan yang langka yang kami lihat dari ujung menara. 

          Tools yang dibawa juga sangat berpengaruh, tools terbaik untuk mendapatkan seluruh view terbaik yaitu menggunakan GoPro, sebenarnya semua tools bisa juga tapi untuk nilai kepuasannya pasti berbeda. Menurut saya ini adalah tempat terbaik yang ada di Bandaneira tidak termaksud daerah Banda yang lainnya karena masih banyak terpat paling keren yang ada di Banda seperti Pulau Nailaka. Ketika kalian berkunjung ke Banda harus ketempat ini, sayang untuk melewatkan tempat terbaik dengan view terbaik yang ada di Bandaneira. Jangan pernah tanya bagian mana lagi di Banda yang spoynya keren ?? karena saya akan menjawab SEMUANYA. Selamat mencoba, My Trip My Adventure Your Reference dan Selamat Hari Kartini.

Bandaneira, 21 April 2015

Best Regard


Anwar Bali (@anoo_13)

Foto-foto lainnya:





Kamis, 09 April 2015

Timba Laor - Timba Uli


TIMBA LAOR - TIMBA ULI



Selamat beraktifitas teman-teman, kali ini saya mau jadi koki dadakan ala masakan khas Banda dengan menu utama yang sudah familiar di Maluku yaitu Laor. Namun sebelum kita membahas tentang makanan sebaiknya kita harus tau bagaimana Laor ini didapatkan, nah mengenai cara mendapatkan Laor ini ada kebiasan masyarakat yang di sebut Timba Laor, di Banda Sering dikenal dengan Timba Uli.

Laor adalah sebutan untuk cacing laut yang biasa dikonsumsi orang Maluku. Istilah ini mula-mula digunakan orang Leitimor pulau Ambon, terutama orang-orang di semenanjung Nusaniwe. Di Ternate disebut Wawo, sedangkan di Banda disebut Oelo (Uli), Di Hitu dan Saparua disebut Melaten, Di Sumba biasa dibilang Nyale. Laor nama ilmiahnya yaitu: Lysidice Oelo Horst. Horst adalah peneliti dalam ekspedisi siboga yang pernah melalukan penelitian tentang laor. Laor biasa muncul bulan Maret / April karena pengaruh siklus bulan dan matahari, pada tahun ini timba laor terjadi pada tanggal 6 dan 7 April kemarin. Hewan ini biasa hidup di karang-karang, jadi tempat yang paling baik saat timba laor yaitu diatas karang atau di laut terbuka. Alat yang digunakan untuk timba laor biasanya siru-siru atau tango sedangkan alat penerang berupa obor atau lampu petromaks. Laor sangat suka dengan cahaya, dia hanya akan timbul ketika kita memberikan cahaya di atas permukaan air dan laor juga tidak suka dengan suasana yang ribut, semakin sepi suasananya maka laor yang timbul makin banyak. Menurut warga setempat sebaiknya kita membawa wanita yang belum kawin karena laor sangat suka dengan gadis-gadis karena laor akan muncul ke permukaan air pada musim kawin. Tempat-tempat yang biasa ramai di Banda saat musim timba laor yaitu di Pantai Desa Waer, Pantai Desa Tanah Rata, Pantai Desa Mangkobatu dan Pantai Desa Laut Taka. Laor sangat baik untuk dikonsumsi karena memiliki kandungan protein kurang lebih 3x disbanding protein ikan dan mengandung vitamin tertentu, misalnya vitamin B12 dan memiliki rasa yang nikmat.

Setelah kita semua sudah tau bagaimana cara mendapatkan laor, sekarang kita akan membuatnya menjadi makanan yang sangat digemari di Banda.

Bahan:

  • Laor/Uli, Kenari, Kelapa Parut, Bawang Merah, Bawang Putih, Cili Kecil, Halia, Lengkuas, Kuning, Belimbing Asam dan Minyak Goreng.

Cara Pembuatan:

  • Goreng kelapa parut dan kenari dalam wadah yang terpisah, untuk kenari harus dikupas terlebih dahulu kulitnya baru digoreng, digoreng jangan terlalu lama kurang lebih 10 menit dalam suhu yang panas.
  • Kelapa parut dan kenari yang sudah digoreng tadi selanjutnya ditumbuk sampai halus dalam wadah yang terpisah juga, sampai adonan sedikit berminyak.
  • Haluskan bawang merah, bawang putih, cili kecil, halia, lengkuas dan kuning, dihaluskan secara terpisah jangan di campur.
  • Potong tipis belimbing asam berbentuk memanjang.
  • Panaskan sedikit minyak goreng dalam kwali, kemudian campurkan bawang merah, bawang putih, cili kecil, halia, lengkuas dan kuning yang sudah halus sambil di aduk-aduk.
  • Setelah semua tercampur dan mulai tercium aroma wangi kemudian campurkam belimbing asam yang sudah diiris, dicampur kemudian di masukan kelapa yang sudah halus, dicampur lagi sampai rata kemudian masukan kenari yang sudah halus dan diaduk sampai rata kembali.
  • Setelah semua sudah tercampur rata masukan laor/uli kedalam campuran kemudian diaduk rata, lama proses masak tergantung jumlah yang dimasak, semakin banyak laor/uli yang dimasak maka akan semakin lama proses masaknya.
  • Laor/uli ala Banda siap dihidangkan.





Menurut warga setempat laor/uli ini sangat cocok dimakan dengan sagu atau singkong rebus, Delicious............!!!!
Narasumber resep masakan by kaka Susi, Kaka piara dari Desa Dwiwarna Pondok

Banda, 9 April 2015

Best Regard



Anwar Bali (@anoo_13)

Sabtu, 04 April 2015

Banda Pilih Mekar - Suara Orang Banda



BANDA PILIH MEKAR - SUARA ORANG BANDA
 




#SAVEPEMEKARANKOTAKEPULAUANBANDA
#SAVEDEKLARASIRAKYATBANDA


SALAM PERJUANGAN !!
Semoga Rahmat Allah SWT, senantiasa merestui dan merahmati perjuangan kita.
Saudara-saudaraku yang tercinta, Banda butuh berbenah menjadi lebih maju, sejahtera dan bermartabat, dalam upaya mewujudkan cita-cita mulia, maka dipandang perlu melakukan upaya kongkrit dan berkesinambungan.

Menyambut niat mulia tersebut Pemerintah Pusat melalui Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2008 tentang rencana tataruang wilayah Indonesia lampiran 10 penetapan kawasan Banda Naira sebagai Kawasan Strategis Nasional, dan Peraturan Pemerintah No. 50 tahun 20111 lampiran 2 penetapan Banda Naira sebagai Destinasi Pariwisata Nasional di Maluku dan UU 23 tahun 2014 pasal 49 tentang Rencana Kepentingan Strategis Nasional dijelaskan pada Pasal 49 ayat (1) : PEMBENTUKAN DAERAH (DAERAH OTONOM BARU (DOB)) BERDASARKAN KEPENTINGAN STRATEGIS NASIONAL, SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM PASAL 31 AYAT 4 BERLAKU UNTUK DAERAH PERBATASAN, PULAU-PULAU TERLUAR DAN DAERAH TERTENTU UNTUK MENJAGA KEPENTINGAN DAN KEDAULATAN NKRI. Serta Pasal 49 ayat (2) : PEMBENTUKAN DAERAH SEBAGAIMANA DIMAKSUD PADA AYAT 1 HARUS DILAKUKAN MELALUI TAHAPAN DAERAH PERSIAPAN PROVINSI.
Dalam niat mulia tersebut Pemerintah Pusat melalui UU dan Peraturan Pemerintah telah membuka ruang sebesar-besarnya bagi kesejahteraan dan kemajuan setiap anak bangsa untuk memperoleh rasa keadilan dalam mencapai cita-citanya.

MENGAPA BANDA HARUS DIMEKARKAN ?
Rentang kendali dan keinginan kuat anak negeri untuk memajukan daerahnya merupakan cita-cita mulia yang mesti disambut baik oleh seluruh lapisan masyarakat Banda, Banda Naira negeri dengan sejuta pesona dan sejarahnya yang mendunia, memiliki potensi kekayaan bahari dan pariwisata, perikanan maupun perkebunan. Banda yang kita cintai ini sudah seharusnya mengelolah sendiri semua hasil-hasil itu, dengan kemampuan SDA dan SDM yang ada, kita bukan hanya merasa mampu tapi kita sudah mampu untuk mengatur dan mengelolah sendiri. Banda Naira Negeri Kita, dalam rentetan sejarah panjangnya merupakan sebuah daerah strategis yang merupakan Ibukota provinsi di Maluku (Gouvernur van der Moluken), dari uraian diatas menjadi jelas bagi kita betapa penting dan berpotensinya daerah ini, dan sekarang sungguh sangat ironis di era kemerdekaan ini, status Banda sebagai wilayah kecamatan tidak mengalami perubahan sampai saat ini.
Melalui Otonimo Daerah kemandirian daerah dan masyarakatnya bisa dicapai, disatu sisi Banda yang memiliki sumber daya alam dan sumber daya manusia yang dimilikinya sudah tentu dapat berkembang secara cepat dibanding dengan daerah lain.

JIKA RAKYAT BERGERAK, BUKAN MUSTAHIL !!
Terbukanya UU dan Peraturan Pemerintah, serta keinginan kuat dari Pemerintah Provinsi Maluku DPR Provinsi dan DPD Provinsi Maluku untuk menjadikan Banda sebagai sebuah Daerah Otonom Baru bukanlah hal yang mustahil. Jika rakyat berkehendak Insha Allah, Allah Merestui. Olehnya itu peran serta partisipasi dan niat mulia ini sudah sepatutnya mendapat dukungan dari seluruh elemen masyarakat Banda.
Mari basudara hadiri (#deklarasiperjuanganrakyatbanda) menuju masa depan baru yang lebih bermartabat dan sejahtera, saatnya kita menentukan sikap dan mengambil langkah menuju cita-cita mulia. “SAATNYA KITA MENENTUKAN NASIB NEGERI KITA”

Saya bukan orang asli Banda namun saya cinta akan pulau ini, cinta dengan semua kisah sejarah dunia, cinta dengan semua hasil rempah yang berlimpah, cinta dengan semua visibility bawah lautnya, cinta dengan semua orang yang ingin agar Banda bisa lebih baik lagi untuk kedepannya. Nasionalisme di atas segalanya. #saveindonesianculture #saveindonesianhistory #saveindonesianspice #saveindonesianundersea
Banda Naira, 5 April 2015

Best Regard


Anwar Bali (@anoo_13)